Kamis, 10 Januari 2019

Pengenalan Alat-alat Instrumentasi Kelautan


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN





Risky Parmonangan Silalahi
17101716110006
Ilmu Kelautan


PENGENALAN ALAT-ALAT INSTRUMENTASI KELAUTAN

Pengertian Intrumentasi Kelautan


Instrumen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokeran, optik dan kimia); perkakas; sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Instrumentasi kelautan adalah suatau bidang ilmu kelautan yang berhubungan dengan alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pegendalian dalam sautu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks dalam dunia kelautan. Instrumentasi kelautan secara umum memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat pengukuran, alat analisis dan alat kendali.
Sistem pengukuran, analisa dan kendali dalam instrumentasi dapat dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer (sirkuit elektronik). Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viscosity, density,dan lain lain.

Pengenalan Alat-Alat Instrumentasi Kelautan

1. Alat-Alat Instrumentasi Oseanografi



a) Batu Duga adalah alat yang memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman suatu perairan dan dibuat menggunakan pipa paralon serta semen. Alat ini memiliki komponen tambahan yakni tali tambang. Cara kerja alat ini yakni di jatuhkan ke dalam perairan sampai alat tersentuh dasar dan lihat lah bagian tali yang setiap 1 meter di ikat simpul guna mengetahui kedalaman suatu perairan.



b) Kemmerer Water Sampler adalah alat yang termasuk dalam peratalan laboratorium Oseanografi. Alat ini berbahan dasarkan pipa paralon dengan katup, pemberat, bola pada bagian dalam pipa, keran dan tali. Alat ini berfungsi mengambil sampel air pada kedalaman tertentu. Cara kerja alat yakni di jatuhkan ke perairan dengan kedalam tertentu, bola akan mendapatkan daya apung dan katup pada bagian atas akan terbuka apabila alat tersebut terus dimasukkan kedalam perairan. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan tarik lah alat ke atas kapal dan ambil sampel air melalui keran.



c) GPS Map Sounder adalah alat yang mempunyai fungsi dalam penentuan titik kordinat, mengetahui kedalaman suatu perairan, suhu dan objek-objek pada kolom perairan sampai dasar perairan. Alat ini tidak jauh beerbeda dengan echo sounder, sebab kedua alat ini memiliki cara kerja yang sama. Alat ini dilengkapi dengan antena GPS, transducer, display dan tombol-tombol. Saat dikapal untuk menghidupkan alat ini menggunakan aki karena memerlukan energi listrik.



d) Grab sampler adalah alat yang berfungsi utnuk mengambil sampel sedimen di dasar perairan. Alat ini seperti perangkap bagaikan tokoh pada game pac-man. Cara kerja alat yaitu pasang mur ditengah gabungan dua gagang, lalu lemparkan ke perairan sampai dasar permukaan, tarik tali dengan cara di sentak untuk melepaskan mur pada gagang maka wadah perangkap akan menutup. Selanjutnya tariklah alat menuju kapal guna diambil sampel dari sedimen pada dasar permukaan.
 


e) Hand GPS adalah alat yang termasuk dalam penentuan titik kordinat. Alat ini berbentuk seperti handphone, memiliki antena dan tombol-tombol serta displayHand GPS memiliki fungsi untuk mengetahui suatu titik kordinat, arah mata angin dan penentuan suatu jarak yang telah ditandai pada alat ini.



f) Handrefraktometer adalah alat pengukur salinitas (kadar garam) suatu perairan. Cara kerja alat ini yakni ambillah air yang ingin di uji kadar garamnya dengan pipet tetes, teteskan air ke kaca alat, lalu amati melalui lensa pengamat dengan cahaya yang terang, maka kadar garam akan terlihat dengan jelas 
dengan nomor pengukurannya 1 - 40 ppm.



g) Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin dan biasanya digunakan dalam pengukuran atau mengetahui posisi arah mata angin. Cara kerja alat yakni harus pada permukaan yang rata agar kompas dapat bekerja dengan baik.



h) Layang-layang arus adalah alat yang berbentuk seperti baling-baling. Komponen dari alat ini adalah tali dan pelampung. Alat ini memilki fungsi untuk menetukan kecepatan arus dan pola pergerakan arus. Cara kerja alat yakni menceburkan pada permukaan air, kemudian amati waktu yang diperlukan layang-layang arus umtuk mencapai jarak tertentu dengan menggunakan stopwatch. Setelah itu, gunakan kompas untuk mengetahui pola pergerakan arus yang diamati melalui layang-layang arus. Langkah terakhir, kita mencatat data yang sudah diperoleh melalui pengukuran dengan layang-layang arus.



i) Secchi disk adalah alat yang yang berfungsi untuk mengetahui tingkat kejernihan suatu kolom perairan. Alat ini memiliki warna hitam dan putih, berbentuk bulat serta dilengkapi tali yang sudah memiliki tanda setiap satu meternya. Cara kerja Secchi disk adalah alat ditenggelamkan, kemudian tali diulur hingga kedalaman tertentu sampai Secchi disk tidak terlihat lagi dari permukaan air, lalu amati berapa kedalaman yang dicapai melalui tanda pada tali yang sudah dibuat simpul setiap 1 meter . Kejernihan suatu kolom perairan akan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh sedimen yang terkandung di perairan yang diamati.


j) Sediment trap adalah alat perangkap untuk sedimen di suatu perairan. Cara kerja alat yaitu letakkan Sediment trap di suatu perairan dengan kedalaman tertentu, sesuaikan posisi pipa ke arah mata angin guna mengetahui akumulasi suatu sedimen Pada masing-masing pipa dan tunggulah dalam beberapa hari lalu angkatlah Sediment trap guna mengambil sampel sedimen.


k) Tiang gelombang adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tingginya suatu gelombang. Cara kerja alat yaitu meletakan tiang gelombang dengan arah menghadap gelombang datang, kemudian amati berapa puncak, lembah, tinggi dan periode gelombang menggunakan stopwatch lalu catat hasilnya.
 


l) Tiang pasang surut adalah tiang yang memiliki fungsi mengukur pasang dan surutnya suatu perairan. Tiang pasut terbuat dari kayu dengan garis dan keterangan angka. Pemasangan alat ini biasanya di muara, hal ini dilakukan untuk melihat berapa tinggi pasang dan surut terendah air laut. Alat selalu diamati setiap waktu yang ditentukan bisa setiap 5 menit, 10 menit dan 30 menit per hari.


m) Water checker adalah alat pengujian kualitas air yang memiliki banyak parameter sebagai acuan untuk melakukan pengujian agar mendapatkan hasil yang akurat. Water checker menggunakan parameter sebagai berikut : mengukur kadar oksigen dalam air, mengukur tingkat oksidasi dan mengukur kualitas air. Alat ini agar bisa beroperasi dengan bantuan baterai sebagai penyimpan energi listrik.


n) Wind detector adalah alat untuk mengukur kecepatan udara atau kecepatan gas dalam fenomena terjadinya hembusan angin, contohnya untuk mengukur aliran udara di dalam saluran, atau juga pengukuran arus terbatasi, seperti angin atmosfer. Untuk menentukan kecepatan, Wind detector mendeteksi perubahan di beberapa sifat fisik dari fluida atau efek fluida pada alat mekanis dimasukkan ke dalam aliran.


2. Alat-Alat Instrumentasi dan Akustik Kelautan


a) accumulator adalah  alat yang dapat menyimpan dan mengisi energi listrik, biasanya digunakan untuk menyalakan GPS map sounder di atas kapal dan menyalakan alat elektronik lainnya.

 

c) Camera underwater adalah kamera yang digunakan untuk pemotretan dan pendokumentasian di bawah permukaan air. Alat ini dilengkapi dengan kabel yang panjang, kamera dan display yang berada dalam koper.

 

d) Echo sounder adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu perairan dan mengetahui objek pada kolom serta dasar perairan. Komponen utama dari alat ini yakni time base yang memiliki fungsi menyalakan dan mematikan alatnya seperti saklar, transmiter berfungsi untuk mengatur agar listrik tetap stabil, transducer memiliki fungsi pengubah energi listrik ke suara, receiver sebagai penerima sinyal dan disalurkan ke display atau recorder untuk ditampilkan. Prinsip kerja dari alat ini adalah pengukuran kedalaman laut berdasarkan gelombang suara. Gelombang tersebut dipancarkan dari transducer kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya permukaan dasar laut dan objek-objek di kolom perairan memantulkan gelombangnya, tetapi biasanya ada kendala pada saat menerima gelombang yakni echo yang dikirim sebagiannya diserap oleh objek dan pantulan yang tersebar serta sinyal tambahan dari obyek seperti sinyal suara dari Lumba-lumba.


e) Rambu ukur adalah alat yang berguna dalam mengukur ketinggian suatu tanah dan berbentuk seperti penggaris besar dengan ukuran 3 meter, 5 meter dan 7 meter. Rambu ukur juga termasuk dalam perangkat pengukuran kemiringan tanah, ketinggian tanah dan sebagainya.


 

g) Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Alat ini sangat bagus digunakan pada tofografi dengan kemiringan suatu lahan. Theodolite juga dilengkapi dengan display dan tombol-tombol seperti mengetahui kordinat horizontal, kordinat vertikal dan sebagainya.

 

h) Transducer adalah alat pengukur kedalaman suatu perairan yang cara kerjanya pemberi dan penerima sinyal yang berbentuk suara. Alat ini diletakkan di kolom perairan atau tepatnya dicelupkan di perairan.Alat ini memiliki kabel yang panjang dan kincir di bagian ujung alat.

 


i) Tripot merupakan alat perangkat dalam mendirikan atau alas theodolite dan waterpass. Alat ini memiliki tiga bagian kaki yang bisa dinaikkan dan diturunkan dengan kunci berbentuk sekrup di masing-masing kakinya serta diatasnya meja besi untuk meletakkan alat seperti theodolite dan waterpass. Meja pada bagian tripot dilengkapi dengan pengunci sekrup putar agar alat seperti theodolite dan waterpass tidak terjatuh saat dipasangkan tripot.



j) Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Alat ini juga dilengkapi dengan kompas pada bagian tengah yang berfungsi untuk mengetahui sudut. Waterpass sendiri hanya bisa digunakan pada permukaan yang datar, sebab lensanya pada sudut vertikal 90°. Alat ini selalu berpasangan dengan tripot agar dapat berdiri tegak.

3. Alat-Alat Instrumen Bio-Ekologi


a) Alu berbentuk batang yang berfungsi untuk menggerus bahan. Alat ini biasanya digunakan pada laboratorium yang bergerak pada bidang kimia dan biologi. Alat ini selalu berpasangan dengan mortar.



b) BCD (Buoyancy Compensator Device) merupakan peralatan selam yang dilengkapi dengan kantong udara agar mendapatkan daya apung. Cara kerja BCD yaitu pasang selang regulator yang telah terhubung pada tabung oksigen ke BCD. Setelah itu pasang sabuk BCD ke tabung oksigen dan kenakan ke badan apabila ingin menyelam. Saat di perairan tekan tombol untuk mengisi BCD agar mendapatkan daya apung. Apabila ingin ke dalam perairan bisa menekan tombol untuk mengurangi udara pada BCD.



c) Boot termasuk peralatan selam yang berfungsi dalam melindungi kaki dan alat ini juga bisa digunakan pada pemakaian fins open hill. Cara menggunakan sepatu ini yaitu masukkan kaki ke lubang sepatu dengan syarat ukuran yang sesuai.


d) Cawan Petri adalah wadah yang berbentuk bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan dalam membiakkan sel dan alat ini selalu berpasangan, yang mana cawan petri dengan ukuran kecil sebagai wadah dan cawan yang lebih besar berfungsi sebagai tutupnya.



e) Fins atau kaki katak adalah sebuah alat yang digunakan para penyelam agar mempercepat daya kayuh ketika sedang berenang didalam air, Fins terbagai dua yaitu open hiil dan full hiil.



g) Kaca preparat adalah sebuah kaca yang digunakan atau yang berfungsi sebagai tempat objek, atau preparat yang diamati sehingga objek akan lebih jelas ketika diamati.



h) Life jacket merupakan perangkat yang dirancang untuk membantu pemakai baik secara sadar atau tidak sadar untuk tetap mengapung dengan mulut dan hidung berada di atas permukaan air atau pada saat berada dalam air.



i) Masker berfungsi untuk melindungi mata dari air. Cara kerja alat yaitu gunakan pada wajah dengan menutupi mata serta hidung.


j) Mini handheld digital microscope merupakan mikroskop yang bisa dibawa ke dalam perairan dan berfungsi untuk melihat mikroorganisme yang tidak tampak oleh mata manusia. Alat ini memiliki tombol dan display pada bagian pengamat dan kaca pembesar.



kMikroskop LCD merupakan alat yang mempunyai fungsi sama dengan mini handheld digital microscope tetapi mikroskop LCD tidak bisa dibawa sembarangan, sebab alat ini sangat sensitif akan hentakan dan tidak bisa dibawa ke perairan.


l) Mortar termasuk dalam peralatan laboratorium yang bentuknya seperti mangkok dan berfungsi sebagai wadah dalam menghaluskan bahan kimia, biologi dan sebagainya. Mortar ini digunakan selalu berpasangan dengan alu.



m) Pipet tetes memiliki ukuran kecil dengan panjang mirip seperti sedotan dan umumnya terbuat dari plastik ataupun kaca dengan bagian ujung bawahnya meruncing dan bagian ujung atasnya ditutupi karet. Fungsi dari pipet ini untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Pipet ukur tidak jauh berbeda dengan pipet tetes, hanya saja pipet ukur memiliki skala pengukuran.



n) Reff Ball merupakan alat yang berbentuk seperti pelindung terbuat dari semen dan adanya tambahan pipa paralon dengan fungsi untuk mejadi terumbu buatan.



o) Regulator merupakan sebuah alat selam untuk mengalirkan udara ke mulut ketika sedang bernafas di dalam air, mengalirkan udara ke BCD, mengetahui tingkat kedalaman seorang penyelam dan tekanan yang didapatkan penyelam dilihat dari gauge pressure.



p) Sabuk pemberat termasuk dalam alat selam yang berfungsi sebagai pemberat seorang penyelam karena manusia memililki daya apung.



q) Snorkel merupakan alat yang digunakan dalam selam permukaan. Alat ini berbahan dasarkan plastik yang memiliki fungsi untuk bernafas melalui mulut.


r) Tabung oksigen termasuk peralatan selam dan memiliki ruang pada bagian dalamnya yang berguna menyimpan udara untuk bernafas saat penyelaman di perairan.



s) Transek kuadrat merupakan alat yang berbentuk persegi dibentuk bisa menggunakan tali, pipa, besi dan sebagainya. Transek kuadran adalah metode dalam mengevaluasi persebaran, jumlah koloni, frekuensi dan keanekaragaman jenis.







DAFTAR PUSTAKA

Charnila, Dwi, Henry M. Manik. 2010. Pemetaan dan Klasifikasi Sedimen dengan Instrumen Side Scan Sonar Di Perairan Balongan, Indramayu-Jawa Barat. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. Hal. 105-112.
Hidayat, Rizqi Rizaldi, Indra Jaya, dan Totok Hestirianoto. 2016. Jejaring Pelampung Nirkabel untuk ObservasiI Perairan Pesisir Pulau-Pulau Kecil. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 8, No. 1, Hlm. 175-185.
Iqbal, Muhammad, Indra Jaya, Mulia Purba. 2011. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Drifter Buoy. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 1. No. 2 Hal. 57-70.
Kautsar, Muhammad Al, Bandi Sasmito, S.T., M.T. , Ir. Hani’ah. 2013. Aplikasi Echosounder HI-Target HD 370 untuk Pemerumahan di Perairan Dangkal. Jurnal Geodesi Undip. Volume 2, Nomor 4. Hal 222-239.
Khatimah, Husnul, Indra Jaya, dan Agus Saleh Atmadipoera. 2016. Pengembangan Perangkat Lunak Antar-Muka Instrumen MOTIWALI (Tide Gauge) untuk Analisis Data Pasang Surut. Jurnal KELAUTAN NASIONAL. Vol. 11. No. 2. Hal 97 – 104.
Kurnia, Muhammad, Sudirman , Alfa F.P. Nelwan. 2017. Pemanfaatan Teknologi Hidroakustik untuk Pengembangan Usaha Perikanan Bagan Perahu. Jurnal IPTEKS PSP, Vol.4 (7) 18 – 31.
Manik, Henry M., Tri Nur Sujatmiko, Asep Ma’mun, Asep Priatna. 2018. Penerapan Teknologi Hidroakustik untuk Pengukuran Sebaran Spasial dan Temporal Ikan Pelagis Kecil Di Laut Banda. Marine Fisheries. Vol. 9, No. 1. Hal. 39-52.
Ma’mun, Asep, Henry M. Manik, Totok Hestirianoto. 2013. Rancang Bangun Algoritma dan Aplikasinya pada Akustik Single Beam untuk Pendeteksian Bawah Air. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol.4. No. 2. Hal. 173-183.
Moniharapon, Domey L. 2009. Analisis Target Sterngth Ikan Pelagis di Perairan Selat Sunda dengan Akustik BIM Terbagi. Jurnal TRITON Volume 5, Nomor 2. hal. 36 – 42.
Pristanty, Myta, Wirawan, Endang Widjiati. 2013. Pengukuran Sinyal Akustik untuk Mendeteksi Sumber Noise Menggunakan Metode Beamforming. Jurnal TEKNIK POMITS. Vol. 1, No. 1. Hal.1-6.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar